Sabtu, 28 Juli 2012

di satu sisi

tidak semua cerita tentang pribadi mereka:)




dibawah pohon aku menunggu sambil membaca novel yg aku beli barusan. "CINTA" itu judulnya. membacanya, aku seperti tokoh utama di novel itu. ceritanya sama persis dengan ku. aku terus menunggu di sebuah lapangan tempat ibadah dimana aku berdoa mengangkat tangan saat bertemu dengan-NYA

akhirnya, aku menemui sahabat ku yg mau berangkat ke medan, ya bisa dibilang begitu. aku dan sahabatku menemui mereka disebuah tempat ibadah yg diatas bangunan itu bertandakan salib. aku bertemu dengannya. dia, lelaki yg ada dihatiku. aku membekali mereka dengan beberapa makanan yg sudah aku dan sahabat ku beli tadi. "gakrela" ya itu yg aku rasakan pas ngeliat kepergian sahabat ku dan rombongan termasuk dia.

setiap hari saat aku memegang tasbih, saat itu juga aku terus mengangkat tangan untuk berdoa dan bercerita kepada-NYA. 'apa aku salah mencintai dia?" kadang di negeri kita sendiri kita ngerasa ngga adil untuk masalah percintaan.

"tuhan itu satu!! hanya saja cara menyembah kita yg berbeda" itu yg terus ada dibenak ku. tak sekali dua kalinya bulir bulir air mata itu jatuh membasahi mukenah yg aku pakai. kenapa perbedaan itu mesti dipermasalah kan? bukannya sudah takdir tuhan untuk memberi waktu saat bertemu? dan aku mencintainya itu karena ridho mu?

ntahlah, mungkin aku saja yg terlalu berharap pada sebuah kepastian yg tidak jelas adanya.

memendam, itu hal yg tidak aneh bagiku.
aku mendapat berita, dia udah balik sama mantanya. aku senang:) ya, hanya hati ku saja yg tau perasaan itu. disetiap dp bbmnya, statusnya, pm nya tertera tentang kekasihnya. "buaaarrrrrr" bom waktu yg menyerangku. kekasihnya mempunyai kepercayaan yg sama dengan ku.

dia mulai sedih dan bercerita tentang kekasihnya dengan ku.
"gimana supaya bisa melupakan orang yg kita sayang? udah capek berharap"
inbox dari dia yg membuat rusak nafsu makanku.
dalam hati aku berkata "kalau aku tau caranya, sudah lebih dulu aku menggunakannya untuk melupakanmu"

aku hanya menjawab singkat dari inboxnya "aku aja gatau, buktinya sampai sekarang aku belum bisa ngelupain orangnya". ssrrrrrrrr darah ku mengalir, jantungku berdetak kencang. 'apa dia tidak mengerti tulisan itu? apa dia tidak mengerti maksut jawabanku?" hanya aku dan tuhan ku yg tau keadaannya:)

"menunggu ketidak pastian akan kejelasan, membuat kita berlajar akan keikhlasan. mengubur namanya dalam hati lebih sakit dari pada menggoreskan sebuah pisau tajam ditangan"

dalam diam aku menatap fotonya, mencari tau tentangnya di twitter, facebook. aku sadar aku bukan siapa-siapanya. dan tidak sempat jadi hal yg terpenting dalam hidu"pnya.
hp ku bergetar, bbm dari sahabatku menyadarkan ku. sebuah pin bbm darinya. ternyata itu pin kekasih lelaki yg aku suka.

perlahan aku takut, tapi aku memberanikan diri untuk menginvitenya. alhasil, bm ku di accept. aku mulai berkenal baik dengan kekasihnya, sampai saat dia tau aku berteman dengan kekasihnya, dia shock dan meminta ku untuk delcont kekasihnya. dia mengira aku sejahat yg dipikirannya. aku hanya tidak ingin melukai hati seorang gadis yg udah mengganggap ku sahabtanya. dari awal aku juga tidak menjelas kan bahwa aku kenal dengan lelaki itu.

ntahlah yg ada dihatiku saat ini. kekasihnya terus bbm aku. dan lelaki itu pun selalu cemas. ketika mereka berkelahi, aku mencoba menenangkan mereka berdua. dan memberi masukan untuk kebaikan hubungan mereka berdua. ntah apa yg aku pikirkan. bukannya merasa senang, tapi aku malah membuat mereka baikan. mungkin orang-orang mengatakan aku "GILA" tapi ya bagaimana, disaat kata-kata yg kurangkai itu bertanda kan deliv, bulir-bulir air mata itu tidak sengaja membasahi pipi ku.

"apa yg aku buat salah?" hanya tertawa yg bisa menstabilkan perasaan nyesak dihati aku. aku udah berniat untuk melupakannya, dan membuat dia membenciku. karena aku juga gatega ngeliat kekasihnya diperlakukan seperti sampah. oh sungguh tega lelaki kejam itu. membuat pm yg mencaci kekasihnya sendiri.

"untuk apa berusaha berbuat baik, tapi tetap dipandang sebelah mata? itu sama saja rela dipukuli tanpa ada kesalahan."


perbuatan baikku yg selalu membantunya hanya diibaratkan sampah olehnya. aku sadar mencintainya bagaikan aku harus menyatukan surat al-ikhlas dengan pengakuan iman rosuli yg diucapkannya. tidak akan mungkin bisa:')


molekmel:')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar